Di klinik milik Departemen Republik Indonesia yg
beralamat di Jl. Semeru Bogor menjadi saksinya
Bersyukur pelajaran yang gue dapat hri ini
Awalnya sempet mikir buat apa jauh” ke bogor
ngasih tugas ke Pak Bona tpi dri situ awal hikmahnya
Bertolak dri stasiun UP hanya sekedar ngasih tugas
makalah ke si dokter
Dosen gue ini seorang dokter, dokter yg menurut
gue tulus, tulus untuk menolong sesama tanpa memandang status sosial pasiennya
Chapter 1:
Chapter 1:
Saat
masuk ke ruangannya ternyata Pak Bona lagi meriksain pasiennya, pasiennya ini
rata” anak balita yang umurnya sekitar 1-3 tahunan
Kaget
Itu
ekspresi pertama gue masuk ke ruangan itu, kaget karna ngeliat sosok anak bayi
nan imut tpi ukuran badannya yang ekstra kecil
Sontak
gue sma yang lain langsung berkomentar spontan tentang anak bayi itu dan ga kepikiran
sma sekali efek dri komentar yg barusan dilontarkan #oh my GOD -___-
Setelah
ibu ini keluar bersama anaknya Pak Bona bilang
“jangan
sekali-sekali komentar yang seharusnya ga di komentarin, coba bayangkan kalau
kalian ada di posisi ibunya dan punya anak seperti itu”
#jleeeeeeeb
ngenes abeees rasanya (-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩___-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩)
Ga
ada niatan sma sekali buat bikin hati ibu itu sakit dgn komentar gue n yg lain L L.
Pak
bona bilang anak ibu itu terkena penyakit penciutan otak sehingga ukuran
badannya yg ekstra mini selain itu anak tdi jga busung lapar karna dilihat dri
pantatnya (maaf gak sopan) yang terlihat keriput.
Anak
yang mengalami penciutan otak mengakibatkan gangguan jantung dan pembuluh darah sehingga
suplai nutrisi ke otak berkurang yang berimbas pada pengecilan otak karena otak juga
butuh makan yang sehat dan bergizi. Di sini kita ga bisa nyalahin siapapun termasuk
ibunya, mungkin ini memang ujian dri Allah yang di berikan untuk ibu itu dan
keluarganya.
Chapter 2:
Ga
berapa lama kemudian masuk lg pasien yang kedua dengan anak dan kondisi yang
berbeda.
Anak
yang ini terlihat lebih berisi daripada anak yang pertama tadi. Namun ada alasan
yang berbeda kenapa anak ini sakit , bukan karna penciutan otak seperti anak yang
pertama tpi anak ini badannya panas dan ketika di tanya sma Pak Bona anaknya di beri makan berapa kali sehari, ibu ini jawab cuma 3x. Idealnya untuk anak balita yang masih masa pertumbuhan itu makan sebanyak 8x karena setiap 2 jam itu perut akan merasa lapar lagi. Setelah di tanya secara mendetail ternyata keluarga
ibu yang kedua ini baru pindah kebogor, tadinya tinggal di Jakarta sma
mertuanya tpi karna pekerjaan suaminya jdi ibu ini harus pindah ke bogor. Pekerjaan
suaminya tidak begitu menunjang untuk menghidupi istri, 3 anaknya dan 1
keponakan yang menumpang di rumahnya. Pendapatannya hanya 200 ribu per minggu. Bisa
dibayangkan betapa minimnya pendapatan yang didapat sedangkan dengan uang
segitu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Ada sisi lain yang bisa dipetik/dijadikan
renungan.
Dari
chapter 1 dan 2 itu banyak banget yang bisa di ambil hikmahnya
·
Hidup
itu penuh perjuangan dan harus banyak bersyukur
·
Bersyukur
sama apa yang kita punya sekarang karna setiap orang ga semuanya seberuntung
kita
·
Bersyukur
kita masih diberi kesehatan
·
Membantu
sesama ga harus dengan materi tetapi bisa jga dengan pikiran dan tenaga yang
kita punya
·
Jangan
banyak mengeluh dengan keadaan
Big
thanks to
dr. Bona Simanungkalit untuk pelajaran yang paling berharga hari ini
♡ (´▽`ʃƪ)